AFSPORT.id – Museum dan Sekolah Catur Utut Adianto (SCUA) milik Eka Putra Wirya di Bekasi diproyeksikan menjadi ruang edukasi atau entertainment pengembangan bagi para pecatur Indonesia lintas generasi.
Eka mengatakan keberadaan museum dan SCUA diharapkan menjadi kawah candradimuka bagi pecatur-pecatur Indonesia dengan menerapkan kurikulum pengembangan kreatifitas.
“Dengan adanya tempat ini saya rasa turnamen akan lebih banyak kami adakan. Kami juga mempunyai museum catur, ini merupakan platform pembinaan dengan konsep edutainment yang menggunakan teknologi agar memancing para pecatur lebih kreatif,” kata Eka, pada Minggu (3/3).
Dengan adanya platform berupa museum dan SCUA, lanjut dia, nantinya akan menarik minat penggemar catur khususnya generasi muda.
“Pembangunan ini memang platform untuk pembinaan, untuk menarik dan memancing anak-anak kreatif. Ini juga menjadi momentum pembinaan pecatur di Indonesia,” tegasnya.
Selain bergerak di bidang edutainment, SCUA mengadakan agenda turnamen berskala nasional dan internasional sebagai sarana untuk menjaring para pecatur-pecatur profesional.
Terbaru Kejuaraan catur 2nd Percasi – SCUA FIDE Rated yang diikuti103 peserta dengan Elo 2250 poin rampung dilaksanakan. Mereka dari dalam negeri berasal dari 14 provinsi, sedangkan peserta dari luar negeri berasal dari enam negara, yaitu Inggris, Malaysia, Australia, Finlandia, Uzbekistan, dan Myanmar.
Di kategori terbuka, pecatur muda Nayaka Budidharma mengunci gelar juara usai menaklukkan pecatur senior FIDE Master Maksum Firdaus (2183) pada babak sembilan, yang merupakan babak terakhir kompetisi.
Peringkat kedua kategori terbuka ditempati FM Kemas Ade Krisna diikuti Master Nasional Eko Supriyono yang sama-sama memiliki 7 poin. (arif/hay)